Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, hadir di Gedung Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) di Jakarta. Kunjungan ini memicu diskusi baru di ruang publik, terutama terkait maraknya pembahasan gim Mahjong Ways 2 di kalangan pelajar serta bagaimana lembaga pendidikan harus merespons fenomena tersebut.
Kemendikdasmen memiliki mandat mengurus pendidikan dasar hingga menengah, termasuk kebijakan kurikulum, pembinaan satuan pendidikan, dan lingkungan belajar yang aman bagi peserta didik. Karena itu, isu yang menyentuh perilaku dan keseharian pelajar-termasuk penggunaan gawai, media, dan gim-seringkali ditautkan dengan ranah kewenangan kementerian ini.
Di media sosial, Mahjong Ways 2 kerap menjadi topik hangat. Di satu sisi, sebagian warganet menilai konten tentang gim tersebut mudah diakses pelajar dan berpotensi mengalihkan fokus belajar. Di sisi lain, ada pula yang memandangnya sebagai konten hiburan digital yang seharusnya dikontrol melalui literasi digital di rumah dan sekolah.
Dengan latar itu, sejumlah pihak menilai wajar jika tokoh publik mempertanyakan sejauh mana regulasi dan edukasi literasi digital di sekolah mampu menekan paparan konten yang dianggap tidak sesuai untuk peserta didik. Kunjungan ke Kemendikdasmen dipahami publik sebagai momentum untuk meminta penjelasan/masukan terkait ekosistem pendidikan dan perlindungan pelajar-meski, lagi-lagi, isu yang didokumentasikan media arus utama saat ini bukan spesifik soal gim tersebut.
Dalam sejumlah unggahan siaran berita, rombongan Roy Suryo disebut meminta klarifikasi terkait dokumen administrasi pendidikan (antara lain soal penyetaraan/riwayat pendidikan tokoh publik). Hingga artikel ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi yang menyebutkan Mahjong Ways 2 menjadi agenda pembahasan dalam pertemuan tersebut.
Kunjungan Roy Suryo ke Kemendikdasmen kembali menyoroti peran kementerian dalam membina ekosistem pendidikan yang aman, relevan, dan adaptif terhadap dinamika digital. Meski pemberitaan yang terkonfirmasi saat ini lebih terkait isu administrasi pendidikan, kekhawatiran publik atas paparan gim seperti Mahjong Ways 2 pada pelajar tetap menjadi pekerjaan rumah bersama: memperkuat literasi digital, memperjelas pedoman penggunaan gawai, dan memastikan dialog terbuka antara orang tua, sekolah, serta otoritas pendidikan.